Total Pageviews

Search This Blog

Saturday, September 21, 2013

Seni Rupa

SENI RUPA

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan sebuah karya seni. Secara umum unsur-unsur yang mewujudkan sebuah karya seni rupa terdiri dari unsur fisik dan non fisik. Unsur fisik adalah bagian yang secara langsung dapat dilihat dan atau di raba dalam sebuah karya seni rupa seperti garis, bidang, bentuk, ruang, tekstur, warna dan tone (nada gelap terang). Adapun unsur non fisik adalah prinsip atau kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni.
A. Unsur-unsur seni rupa
Unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni rupa pada dasarnya meliputi semua unsur fisik yang terdapat pada sebuah benda. Dengan demikian pengamatan terhadap unsur-unsur visual pada karya seni rupa ini tidak berbeda dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di sekeliling kita. Semakin baik pengenalan terhadap unsur-unsur visual ini akan semakin baik pula pengamartan seseorang terhadap segala sesuatu yang dilihatnya. Unsur-unsur seni rupa atau unsur-unsur visual tersebut umumnya dikelompokan sebagai berikut:

Wednesday, September 18, 2013

Warna

Warna

Warna-warna utama

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.

Monday, September 16, 2013

Perkembangan Seni Rupa Anak



A. Perkembangan Seni Rupa Anak Sekolah Dasar 

Setiap  guru  SD  perlu  mengenal  latar  belakang  anak  didiknya,  khususnya landasan  teori  tentang  dunia  kesenirupaan  anak  yang  telah  dikembangkan  oleh  para ahli, agar ia dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.  

Anak  Sekolah  Dasar  (SD)  berusia  sekitar  6 - 12  tahun.  Berdasarkan  teori tahap-tahap perkembangan menggambar/seni rupa secara garis besar dapat dibedakan dua tahap karakteristik, yaitu kelas I sampai dengan kelas III ditandai dengan kuatnya daya  fantasi-imajinasi,  sedangkan  kelas  IV  sampai  dengan  kelas  VI  ditandai  dengan mulai  berfungsinya  kekuatan  rasio.  Perbedaan  kedua  karakteristik  ini  tampak  pada gambar-gambar  (karya  dua  dimensi)  atau  model,  patung  dan  perwujudan  karya  tiga
dimensi lainnya.

Ada dua cara untuk memahami perkembangan seni rupa anak-anak. Pertama, mengkaji  teori-teori  yang  berkaitan  dengan  perkembangan  senirupa  anak  menurut para ahli. Kedua, mengamati dan mengkaji karya anak secara langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan karya anak  berdasarkan rentang usia yang relevan dengan  teori  yang  telah  kita  pelajari.  Melalui  kegiatan  ini,  diharapkan  kita  bisa memahami perkembangan seni rupa anak secara komprehensif. Dalam  psikologi  perkembangan  dinyatakan  baha  pada  rentang  kehidupan manusia khususnya anak ada yang disebut masa keemasan yang dikenal dengan masa peka.  Hal ini  dipertegas oleh    Piere Duquet  (1953:  41) bahwa: “A childre who does not  draw  is  an  anomaly,  and  particulary  so  in  the  years  between  6  an  10,  which  is
outstandingly the golden age of creative expression”.